Pihak Imigrasi Kelas I Khusus Medan sangat mengkhawatirkan kunjungan Warga Negara Indonesia (WNI) ke luar negeri dimanfaatkan untuk bekerja secara ilegal, bukan liburan.
Hingga memasuki pekan ketiga Ramadan 1439 H, 2.627 orang mengurus paspor untuk bepergian ke luar negeri.
Data-data tersebut sejak 15 mei hingga 30 mei 2018.
idul fitri sebentar lagi,banyak para pekerja rumah di Malaysia itu pulang ke kampung halamannya.Kita mencurigai keinginan sebagian masyarakat yang mengurus paspor untuk menjadi pekerja rumah tangga seperti itu di Malaysia.karena pemerintah RI melakukan moratorium dengan membatasi jumlah pekerja Indonesia ke luar negri,ujar kepala seksi Perizinan.
Hasil wawancara pada tahapan pengurus paspor di imgrasi kelas 1 khusus Medan Jalan Gatot Subroto KM.6.2 No.268A,Medan.disebut Sofyan.diketahui kunjungan faforit masyarakat terbanyak ke Malaysia,Singapura,dan Thailand.
Tahapan mengurus paspor ada wawancara.Kita temukan masyarakat yang ingin mengunjungi Malaysia,Singapura dan Thailand masih mendominasi.Kunjungan ke Malaysia kita dengar untuk berobat ke Penang dan liburan.Tidak banyak masyarakat yang merencanakan urus paspor untuk bepergian ke eropa saat Ramadan memasuki tiga minggu ini.ucapnya.
Pihaknya mengaku sulit memprediksi kemungkinan warga yang mengurus akan bertambah atau sebaliknya.
Kita lihat di data ada 2.627 orang mengurus paspor periode Ramadan kali ini, tapi itu masih belum menunjukkan peningkatan karena periode april kemarin justru lebih tinggi. Dugaan kita mungkin karena masyarakat menggeser waktu kunjungan ke luar negeri pascalebaran, terlebih kajian libur dari pemerintah bertambah," ujar Sofyan.
Imigrasi Kelas I Khusus Medan mengharapkan masyarakat yang berkunjung ke luar negeri tidak memanfaatkan kesempatan libur lebaran untuk bekerja secara non-prosedural.
Beberapa peristiwa yang ditemui oleh Imigrasi banyak pengiriman TKI bekerja di sektor pekerja kasar, bahkan mirisnya ada yang menjadi pekerja seks komersial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar